Mudik ke Bengkalis setelah 11 tahun




Bismillah


Alhamdulillah akhirnya bisa juga pulang ke bengkalis. Kampungnya abi. Setelah sebelas tahun lamanya nggak pulang. Padahal waktu kecil dulu lumayan sering pulang. Alhamdulillah terlaksana juga di usia enam tahun perkahwinanku ini. Pulang-pulang anak udah tiga aja. Hihi.


Bengkalis punya kenangan tersendiri buatku. Masa kecil, bermain sepeda dan berenang di selat baru. Bengkalis itu kota tua teman-teman. Pulau kecil yang terpisah oleh lautan dari daratan riau. Tapi belum masuk kepulauan riau. Kami ke bengkalis naik mobil. Sampai di pakning baru naik fery untuk ke bengkalisnya. Perjalanannya menyenangkan karena jalannya udah bagus. Apalagi jalan di siak. Lapang masyaAllah mirip jalan di madinah. Sempat berhenti sebentar buat foto-foto di jembatan siak. Keliling siak sebentar baru lanjut ke pakning. Perjalanan pekanbaru bengkalis sebenarnya cuma tiga jam aja. Tapi karena kami santai jadi enam jam deh..hihi.



di perjalanan ada sawah, cukup langka di riau


sawit muda




sawit tua, udah nggak ada pelepahnya





jembatan siak, cantik ya

naik fery menuju bengkalis












Bengkalis udah banyak perubahan dari terakhir kali kulihat. Udah banyak mobil. Dan nggak ada lagi anak-anak ke sekolah naik sepeda. Rata-rata motor. Yang saya sedihkan becak sepeda udah nggak ada lagi digantikan becak motor. Padahal udah ngayal pengen naik becak motor. Udah banyak bangunan baru. Dan ada taman yang indah. Tapi pasar tradisionalnya masih sama. Cuma sekarang udah nggak didominasi warga china seperti sebelumnya.


bengkalis di tengah laut, jadi banyak kapal








ada yang menung memandang lautan, lol


areal pertokoan tradisional






satu-satunya becak sepeda




udah banyak gedung kantor






mesjid kuning


mesjid dekat kuburan atuk


Suasana malam di bengkalis, jalan-jalan ke pusat kota

air mancur dengan lampu laser warna warni


kendaraan serba mini








becak mobil yang dikayuh









Rumah atuk dan uwo nggak banyak berubah. Masih begitu saja. Setengah tahun yang lalu atuk meninggal. Mendadak karena sakit jantung. Padahal beliau masih sehat di usia tujuh puluh tahunannya. Yang biasanya sakit dan selalu ketergantungan sama obat-obat adalah uwo. Jadi kami lumayan kaget juga. Sayang waktu beliau meninggal saya sedang di madinah. Sedih rasanya kehilangan anggota keluarga. Rumah uwo pun tak seramai biasanya. Kepulangan kami ini jadi ajang ngumpul juga.













masih serba kayu



Besoknya dihabiskan dengan berburu durian dan jalan-jalan keliling kota bengkalis. Durian bengkalis terutama durian meskop terkenal sedapnya

 Zauji yang nggak suka durian jadi doyan banged. Makanan di bengkalis juga sedap masyaAllah apalagi ikannya segar-segar. Pertama datang disuguhi asam pedas dan ikan bakar. Hmm nikmat ya.


pasar terubuk




banyaknya durian 

asyik memilih durian
pasar tradisional
Kuliner Bengkalis

lotek bengkalis


pepes telur ikan

Pesta durian :P

mie rebus bengkalis

lontong bengkalis
Baru lusa kami ke pantai selat baru. Saya nggal berenang sih. Cuma jalan-jalan aja. Abdullah menikmati sekali sampai badannya penuh lumpur. Lucu deh jadi mirip bocah petualang..hihi.



pantai selat baru



































pedepokan yang nyaman buat makan


lokan
Tak terasa akhirnya kembali pulang ke pekanbaru. Padahal udah betah. Semoga tahun depan bisa kesini lagi. Alhamdulillah dikasi banyak oleh-oleh dan merasakan kuliner di bengkalis.

nastar crumble

keripik pisang dan bawang

keripik cabe

bolu cermai

kerupuk udang


No comments: