Olieballen Kelapa Pandan

Bismillah


Krisis air...seminggu air mati hidup mati hidup. Susah mau ngapa-ngapain. Tugas pokok aja kayak mencuci, nyuci piring, masak dan mandi susah dilakukan, apalagi mau baking. Jadi blognya lama nggak dikunjungi deh. Kalau kelamaan nggak posting, rasanya kangen. Kangen juga buat panganan buat anak-anak, kangen sama ekspresi seru mereka pas menikmati buatan uminya. 

Alhamdulillah dari tadi malam air udah lumayan lancar, tapi pas subuh mati sebentar. Sudah terlanjur step awal membuat olieballen ini. Alhamdulillah ketika adonan sudah mengembang, airnya lancar lagi. MasyaAllah, begitulah terasa nikmat air ketika sulit air seperti ini.

Oya kemarin hujan lebat di madinah, Allahumma saayyiban naafi'an. Memang memasuki musim dingin seperti ini selalu diawali dengan turunnya hujan beberapa kali. Anak-anak saudi kelihatan riang keluar bermain hujan diluar rumah. Walau kategori deras disini berbeda dengan derasnya di indonesia, tapi cukuplah sebagai pengobat rindu saya akan hujan. Rindu akan aroma air hujan ketika mengenai aspal dan tanah. RIndu akan kampung halaman.

Olieballen ini iseng saja saya buat untuk sarapan pagi hari ini, karena ada stok kelapa parut sisa klepon kemarin yang masih betah di dalam kulkas. Ini pertama kalinya saya membuat olieballen, dan suprise hasilnya enak.  Oliebol dan jamaknya oliebollen atau olieballen adalah makanan tradisional Belanda dan Belgia. Disebut oliebollen (harfiah: bola minyak) di Belanda, sedangkan di Belgia disebut smoutenbollen (harfiah: bola lemak babi meskipun nyata "Smout" adalah minyak rapeseed) di Belanda dan croustillons (longgar: crispies) dalam bahasa Prancis. Dalam bahasa Inggris  lebih dikenal sebagai Dutch donat atau Dutchies. Di wilayah yang jauh dari Istria, kini terpecah menjadi negara-negara Italia, Kroasia dan Slovenia, variasi hidangan ini disebut fritole, fritule dan blinci. Di Serbia mereka disebut uÅ¡tipci. Wah macam-macam ya sebutan olieballen ini yang sebenarnya adalah dibuat dengan menggunakan es scooper atau dua sendok untuk meraup sejumlah adonan dan menjatuhkan adonan ke dalam penggorengan penuh dengan minyak panas. Dengan cara ini, sebuah Oliebol bola berbentuk muncul. Olieballen secara tradisional dimakan pada malam tahun baru dan pada funfairs. Pada musim dingin, mereka juga dijual di jalan di warung mobile.



Adonan  olieballen dibuat dari tepung, telur, ragi, garam, susu, baking powder dan biasanya sultana, kismis, kismis dan kadang-kadang sukade (manisan buah).  Olieballen biasanya disajikan dengan gula bubuk. Di Flanders yang "Oliebol" disebut "smoutenbol" di mana sebagai satu-satunya perbedaan adalah tidak dipanggang dalam minyak sayur, tetapi lemak hewani. Perbedaan lain antara Oliebol Belanda dan Flanders smoutenbol adalah bahwa smoutenbol biasanya tidak diisi kontras dengan Oliebol Belanda. Pengisian Oliebol bisa terdiri dari kismis, kismis dan apel, bahan-bahan lain bisa ditambahkan, seperti Sukade, potongan jeruk atau cambuk krim.

Nah olieballen saya ini dipadukan dengan cita rasa indonesia, dengan pemakaian kelapa parut dan pandan yang khas indonesia banged. Jadi bisa juga disebut olieballen peranakan, hehehehe ngawur ni ya. Overall, apapun itu, olieballen ini ternyata menjadi lebih sedap dan gurih serta wangi jika dipadukan seperti ini. Daripada penasaran, intip resepnya yuk, resepnya saya adaptasi dari blog mbak rina audie. Karena saya buatnya mini, hasilnya jadi dua kali lipatnya punya mbak rina, soalnya mulut anak-anak masih imut, kasihan kalau harus "nganga" segede gaban, hehehehe.



Olieballen Kelapa dan Pandan
Sumber : Olieballen Apel Kismis dan Sukade
Modif : Rina Audie


Bahan :
1. 300 gram tepung terigu protein tinggi
2. 3 sdm gula pasir
3. 1 sdm ra
gi instant
4. 1/4 sdt garam halus
5. 1/4 butir (125-150 gr) kelapa agak muda, parut memanjang
6. 1 butir telur ayam
7. 1/2 sdt pasta pandan
8. 150 ml santan sedang, hangatkan
9. 1 sdm mentega/margarin, lelehkan

Taburan :
Gula halus/gula donat
Kayumanis bubuk (saya nggak pake)




Cara membuat :
1. Campur dalam baskom tepung terigu, gula pasir, ragi instant, garam dan kelapa parut aduk rata. Masukkan telur dan pasta pandan, uleni menggunakan tangan.
2. Tuangi santan hangat sambil diuleni sampai rata. Adonan yang terbentuk liat, pekat dan sangat kental. Menyusul mentega leleh,  uleni sampai rata.
3. Tutup baskom menggunakan serbet basah dan diamkan/fermentasikan di tempat hangat selama 45 menit sampai mengembang.
4. Setelah fermentasi berakhir, kempiskan adonan dengan diaduk aduk menggunakan sendok.
5. Panaskan minyak dalam wajan. Dengan menggunakan 2 bh sendok makan yang telah dibasahi minyak goreng, ambil 1/2-1 sdm adonan, bentuk bulat. Goreng dalam minyak. Gunakan api kecil supaya matang sampai ke dalam. Setelah kuning kecoklatan, angkat dan tiriskan.
6. Setelah dingin taburi dengan gula halus dan kayumanis bubuk kemudian sajikan.

Hasil : 20-22 buah
Selamat Mencoba ^_^

No comments: