Ikhlas yang berbuah Nikmat

----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

Bismillah

Seringkali kita menemukan cerita tentang keajaiban sedekah di sekitar kita. Seperti kisah seorang wanita yang mengalami kanker stadium akhir yang sudah tidak bisa tertolong lagi, lalu wanita itu mendermakan hartanya, dan tanpa disangka penyakitnya sembuh bahkan hilang tak berbekas. Ataupun cerita seorang tukang becak yang mensedekahkan satu hari dalam seminggu, menolak bayaran dari penumpang pada hari itu yang akhirnya dihajikan oleh penumpangnya yang merasa terharu dengan kedermawanan si tukang becak. Entah cerita-cerita itu nyata atau sekedar kisah khayalan yang dibumbui sedemikian rupa sehingga pembaca merasa terharu dan tergerak hatinya untuk bersedekah. Saya pun tidak tahu dan tidak berusaha mencari tahu. Kenapa? Karena saya merasa jika cerita-cerita itu memiliki tujuan yang positif tidak ada salahnya untuk dishare ke banyak orang. Apalagi dengan adanya cerita yang demikian, banyak orang yang semula enggan menyisihkan hartanya menjadi tergerak hatinya.

Pernah juga saya membaca kisah zaman dahulu, kisah tiga orang pemuda yang terkurung di dalam gua. Bagaimana mereka berdoa dengan amalannya sehingga batu yang menghalangi mereka untuk keluar dari gua itu bergerak dengan sendirinya membuka mulut gua. Amalan dua dari tiga pemuda-pemuda itu adalah sedekah

Kisah pemuda pertama bermula ketika seorang temannya menitipkan kambing miliknya kepada sang pemuda. Selama rentang waktu penitipan, pemuda itu membesarkan kambing temannya sehingga kambingnya beranak pinak dan jumlah kambingnya memenuhi satu bukit di belakang rumah sang pemuda. Sampai suatu waktu temannya itu kembali dan meminta kambingnya. Maka pemuda pertama menyerahkan seluruh kambing (yang memenuhi satu bukit saking banyaknya) kepada temannya. Temannya tentu saja merasa kaget bercampur heran karena ia merasa ia hanya menitipkan satu kambing saja. Maka pemuda itu menjawab, "Kambing-kambing ini semua milikmu karena ia berasal dari kambing milikmu". Begitulah pemuda pertama mensedekahkan jeri payahnya membesarkan kambing temannya hingga beranak pinak. Sehingga dengan amalannya itu, batu yang menutupi mulut gua itupun bergeser.

Kisah pemuda kedua yaitu kisah pemuda yang sedang jatuh cinta. Ia menyukai seorang wanita yang cantik namun miskin. Sudah beberapa kali ia menggoda wanita cantik itu dengan mengiming-iminginya dengan sejumlah uang, namun wanita itu tetap beriman dan menolak ajakan zina dari sang pemuda. Hingga tiba saatnya wanita itu mengalami kelaparan akut sehingga mau tidak mau ia menerima tawaran sang pemuda demi mengharapkan uang untuk membeli makanan. Namun ketika akan melakukan zina, pemuda ini sadar dan akhirnya ia menyerahkan uangnya kepada wanita itu tanpa sedikitpun menyentuhnya. Dan begitulah, sama seperti pemuda pertama, amalan pemuda kedua yang menjauhi zina serta bersedekah kepada orang yang kelaparan membuat keajaiban berupa tergesernya batu penutup gua dengan sendirinya.

Ada juga keajaiban kecil yang saya alami sendiri ketika saya menyisihkan sedikit milik saya kepada orang lain. Suatu ketika saya memberi sedikit sisa uang saku saya kepada seorang pengemis dan ajaibnya, tidak dalam waktu lama, esoknya saya mendapatkan rezeki yang jauh lebih banyak dari yang pernah saya berikan. Atau di lain waktu saat saya dan adik terpisah dari umi dan abi ketika sedang tawaf pada umroh pertama kami. Masa itu, saya masih duduk di kelas 3 sma.Tentu saja kami berdua merasa panik. Dan entah kenapa kami memberikan sebagian uang kami kepada pemuda-pemuda yang membantu jemaah mencium hajar aswad. Setelah itu kami berdua berdoa dengan khusyuk agar dipertemukan dengan kedua orang tua kami yang entah dimana rimbanya. Kemudian tanpa disangka-sangka, kami berjumpa dengan umi kemudian abi. Masih diantara keramaian jemaah umroh di sekitar ka'bah. Alhamdulillah... Mungkin keajaiban yang saya alami tidak seperti keajaiban diatas. Tapi semuanya cukup membuat saya merasa terkejut dan amat bersyukur.

Nah, tahukan engkau kawan, mengapa keajaiban itu terjadi pada orang-orang yang kita sebutkan diatas? Apakah karena amalan sedekahnya?? Tentu tidak karena itu semata. Semua orang diatas bersedekah secara "Ikhlas" karena Allah tanpa mengharapkan balasan apa-apa. Murni karena rasa kedermawanan yang timbul dari dalam hati. Tulus dan ikhlas. Sehingga Allah memberikan keajaiban, rahmat yang tidak disangka-sangka kepada mereka. Jadi sudah selayaknya kita semua mengikuti jejak mereka. Bersedekah dengan niat tulus ikhlas. Kepada siapa pun itu. Kepada orang yang tidak mampu, kepada tetangga, kepada orang yang membutuhkan pertolongan dan sebagainya. Bahkan yang dianjurkan dan lebih diutamakan adalah bersedekah kepada karib kerabat atau saudara kita yang miskin atau yang sedang berada dalam kesulitan. Sekali lagi saya ingatkan teman, semuanya harus dilandasi dengan niat yang ikhlas ya. Jangan sampai kita bersedekah karena mengharapkan keajaiban yang terjadi atau keberuntungan yang akan didapat. Karena sesungguhnya amalan sedekah kita tersebut tidaklah sia-sia. Yakinlah bahwa amalan kita akan dicatat sebagai pahala dan dibalas Allah berupa ganjaran syurga di akhirat kelak. Jangan bosan untuk bersedekah walaupun tanpa keajaiban yang kita dapat. Karena keajaiban itu adalah sebuah bonus dari Allah yang tanpanya pun hasil akhir amalan sedekah yang tulus ikhlas tetaplah akan manis. Insya Allah. 

----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------










6 comments:

Nunung Yuni Anggraeni said...

Terima kasih sudah berbagi cerita di sini mak :)

Dapur Comel Selma said...

makasi juga udah diizinkan ikutan ya mak

Murtiyarini said...

Halo, juri berkunjung

Dapur Comel Selma said...

makasi udah berkunjung mbak murtiyarini

fanny fristhika nila said...

suka bacanya mba... :) ini bisa jd reminder utk diri sendiri supaya inget slalu bersedekah. dari kecil, papaku jg ngajarin yg sama.. dan aku ngeliat lgs apa mnfaat sedekah yg udh dijalanin papa bertahun2... :). Sedekah mah ga bisa bikin miskin... sebaliknya, bikin kita semakin kaya :)

Dapur Comel Selma said...

Makasi mbak fanny
bener banged mbak, sebenarnya harta kita itu yang kita sedekahkan. Yang tercatat sebagai amal dan dibalas di syurga kelak. Jadi jangan takut bersedekah, di dunia dan akhirat berbuah manis,insyaAllah