Chiffon Pandan


Bismillah

Awalnya rencana buat chiffon labu aja, eh kayaknya masih kurang, jadi nambah chiffon pandan. Kebetulan juga belum pernah bikin yang pandan. Hasilnya tentu saja lebih tinggi dari yang labu, karena labu kan modifikasi, sehingga adonannya lebih ringan yang pandan. Lain-lain enaknya deh. Kalau yang ini pakai resep mbak Endang. Saya suka blognya karena lengkap step by stepnya. Apalagi tentang chiffon, mendetail banged. 





Resep Chiffon Pandan

Bahan:

1. 6 butir telur + 1 butir putih telur
2. 225 gram tepung terigu protein rendah/cake flour yang telah diayak *) 
3. 300 gram gula bubuk **)
4. 1 sendok  makan baking powder (saya pakai double acting BP)
5. 1/2 sendok teh garam halus
6. 180 ml air + 2 sendok teh pasta pandan instan ***) 
7. 120 ml minyak sayur (saya pakai minyak goreng biasa)
8. 1 sendok teh vanilla ekstrak
9. 1/2 sendok teh cream of tartar (optional) ****)

Cara membuat:

1. Pisahkan putih telur dari kuningnya ketika telur masih dalam kondisi dingin (baru saja keluar darichiller kulkas). Kondisi dingin membuat telur mengental dan keras sehingga mencegah kuning mudah pecah saat dipisahkan. Letakkan putih dan kuning telur pada dua buah wadah yang terpisah. Pastikan wadah untuk putih telur bersih, bebas lemak dan jaga jangan sampai ada kuning telur pecah yang menetes di putih telur. Sedikit lemak apapun bentuknya akan membuat putih telur anda tidak akan kaku kala dikocok. Tutup wadah dengan plastik wrap atau penutup lainnya dan diamkan selama 30 menit agar kembali ke suhu ruang. 
2. Siapkan oven, set di suhu 170'C api atas dan bawah. Jika oven anda pendek maka letakkan rak pemanggang di bagian paling bawah, tapi jika oven anda cukup tinggi letakkan di tengah. Pastikan permukaan loyang cake yang tinggi tidak bersentuhan dengan langit-langit oven. 
3. Siapkan loyang bongkar pasang khusus untuk chiffon, diameter 25 cm. Biasanya berbentuk bulat dengan lubang di tengah yang bisa dilepas. Ada yang memiliki kaki untuk tempat berdiri kala cake di balikkan ketika telah matang, ada yang tidak (seperti yang saya gunakan). Biarkan loyang dalam kondisi bersih, bebas lemak, jangan mengolesinya dengan apapun atau mengalasinya dengan kertas baking. Sisihkan. 
4. Siapkan mangkuk yang besar, masukkan tepung terigu, baking powder, garam dan 250 gram gula bubuk (50 gram sisanya akan kita pergunakan untuk mengocok putih telur). Kocok dengan speed rendah dengan menggunakan mikser (anda bisa menggunakan standing mixer atau hand mixer) hingga tercampur baik (sekitar 30 - 40 detik). 
5. Buat sumur di tengah tepung, masukkan kuning telur (6 kuning telur), air dan pasta pandan, minyak sayur dan vanilla ekstrak. Kocok dengan speed sedang hingga tercampur dengan baik, kira-kira selama 1 menit. Jangan lupa untuk membersihkan sisi-sisi mangkuk dengan spatula dan campurkan dengan adonan yang dimikser. Matikan mikser, cuci hingga bersih pengocoknya dengan air sabun dan keringkan. Kita akan menggunakannya untuk mengocok putih telur.
6. Siapkan mangkuk besar, pastikan bersih dan bebas lemak. Tuangkan putih telur (anda memerlukan 7 putih telur untuk resep ini. Kocok dengan speedsedang hingga tampak berbusa besar (sekitar 30 detik), taburkan cream of tartar di permukaannya (jika pakai). Kemudian lanjutkan mengocok denganspeed tinggi hingga putih telur terbentuk soft peaks(ketika alat pengocok diangkat maka ujung kocokan putih telur tampak membentuk puncak yang lemas, terkulai ke satu sisi. 
8. Taburkan 50 gram gula bubuk dalam 2 tahap dan lanjutkan mengocok dengan speed tinggi hingga terbentuk stiff peaks (puncak kaku), ketika alat pengocok diangkat maka kocokan tampak membentukpuncak yang kaku, tidak terkulai sama sekali.  Pada kondisi ini kocokan putih telur tampak terlihat glossy(mengkilap), opaque (pekat/tidak transparan) dan sangat kaku. Untuk mengetesnya, maka matikan beberapa kali mikser dan angkat pengocok jika ujung kocokan putih telur masih terkulai maka lanjutkan kembali.
Note: jika stiff peaks sudah tercapai segera hentikan mengocok. Melanjutkannya terus akan membuat putih telur pecah, terpisah antara air dengan material penyusunnya dan tidak bisa dipergunakan kembali. 
9. Ambil sesendok besar kocokan putih telur, masukkan ke dalam campuran adonan dasar, aduk perlahan dengan menggunakan spatula dengan menggunakan teknik aduk balik (folding). Baca penjelasan saya mengenai ini di paragraf pembuka diatas. Lakukan proses mengaduk dengan gerakan lembut dan perlahan hingga konsistensi adonan dasar menjadi tidak terlalu kental. Proses ini untuk memudahkan kita mencampurkan sisa putih telur ke dalam adonan. 
10. emudian masukkan sisa meringue ke dalam adonan dalam 3 tahapan (jangan memasukkan sekaligus semua kocokan putih telur karena akan menyulitkan anda untuk mencampurkannya dengan baik dan memaksa anda untuk mengaduk secara berlebihan). Usahakan agar gumpalan besar putih telur menghilang (karena gumpalan ini tidak akan terurai kala adonan di panggang), biarkan gumpalan adonan seukuran biji kacang tanah. 
Note: lakukan proses mengaduk dengan hati-hati untuk menjaga supaya adonan tidak kempes. 
11. Tuangkan adonan ke dalam loyang chiffon. Panggang selama 60 menit atau jika permukaan cake tampak mulai coklat keemasan maka anda bisa mengecek kematangangannya dengan menusuk bagian terdalam cake dengan menggunakan lidi atau tusuk sate yang panjang. Jika tidak ada adonan yang menempel, dan lidi keluar dengan mulus maka cake telah matang.
12. Keluarkan cake dari oven dan segera balikkan cake sehingga sisi permukaan cake menghadap ke bawah. Jika anda tidak memiliki loyang chiffon berkaki maka topanglah loyang dengan meletakkan botol atau wadah tinggi lainnya di bagian tengah loyang chiffon sehingga aerasi tetap baik dan uap panas segera menghilang (jangan menelungkupkan loyang berisi cake langsung di permukaan meja). Cake perlu didinginkan hingga benar-benar dingin, memerlukan waktu sekitar 2 - 3 jam di dapur saya, namun ini perlu agar cake tidak melorot saat dibalikkan. 
13.Ketika cake benar-benar telah dingin, balikkan loyang dan lepaskan dengan cara menjalankan sebuah pisau tipis pada bagian tepian loyang dan tarik cake hingga bagian tengah loyang lepas. Kemudian lanjutkan dengan menjalankan pisau di bagian dasar dan tengah cake, kemudian cake anda balikkan di wadah datar dan dilepaskan dari bagian tengah loyang. 

Selamat Mencoba ^_^

Catatan:

* Gunakan tepung terigu protein rendah yang diperuntukkan untuk cake atau kue kering. Jika anda hanya memiliki tepung terigu serba guna (protein sedang) maka anda bisa mencampurkannya dengan tepung maizena untuk mengurangi kadar glutennya. Untuk mendapatkan 225 gram tepung, campurkan 180 gram tepung terigu serba guna dengan 45 gram tepung maizena.

**) Gula bubuk bisa dibuat sendiri dengan menghaluskan gula pasir biasa dengan menggunakanblender dry mill atau coffee grinder hingga halus seperti tepung.

***) Pasta pandan instan merupakan cara yang mudah dan simple. Atau anda bisa juga membuat ekstrak pandan sendiri dengan memblender 10 lembar daun pandan dengan 200 ml air, dan ambil ekstraknya sebanyak 180 ml. Jika warnanya kurang hijau maka tambahkan beberapa tetes pewarna makanan warna hijau ke dalam adonan. Untuk airnya, anda bisa menggunakan air biasa atau menggantikannya dengan susu cair atau santan dengan kekentalan sedang dengan porsi yang sama. 

****) Cream of tartar berbentuk tepung putih, memiliki sifat asam dan berfungsi untuk menstabilkan kocokan putih telur dan mampu membuat kocokan tetap bertahan dengan baik. Cream of tartar terbuat dari kerak yang terbentuk dalam proses pembuatan minuman anggur atau wine. Walau sudah tidak mengandung alkohol namun beberapa masih meragukan kehalalannya, jadi penggunaannya saya kembalikan ke kepercayaan anda masing-masing. Jika anda merasa tidak ingin memasukkannya ke dalam kocokan putih telur maka skip saja bahan ini atau anda bisa menggantikannya dengan 1/2 sendok makan air jeruk nipis. 





With Love




post signature

No comments: